MENCARI
CITA-CITA
Teman-teman,
Mungkin ada
beberapa dari kita, atau mungkin malah hamper semuanya, yang masih bingung akan
jurusan apa yang harus dipilih. Apakah dokter? Guru? Polisi? Perawat? Ahli IT? Atau
menjadi seorang wirausaha? Dan bila sudah tahu apa yang akan dituju, pertanyaan
muncul lagi. “Apakah aku bisa mencapainya?”
Menjadi apa kita
dan bagaimana akhirnya kita adalah pilihan kita sendiri. Sebagaimana Allah
memberi kebebasan seluas-luasnya bagi hamba-Nya, untuk menjadi apa yang mereka
mau. Karena Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu
mengubah keadaan mereka sendiri. Manusia diberi kebebasan untuk memilih nasib
mereka sendiri, dan kebebasan untuk meraih nasib itu ataukah tidak.
Lalu bagaimana kita
tahu apa yang kita mau?
Berikut adalah tips
dari seorang motivator. Dengarkan suara hati, karena dia adalah suara kecil
kita yang akan mengatakan apa yang benar-benar kita inginkan. Saking sangat
kecil sekali suaranya, kita setiap hari hampir tidak bisa mendengarnya. Cara
untuk dapat mendengarkan suara hati adalah sebagai berikut: sentuh pusat dari
tubuh kita, yaitu pusar. Pejamkan mata dan rilekskan badan. Setelah itu
tanyakan apa yang ingin anda tanyakan. Misalnya, jurusan apa yang tepat bagiku.
Biologi, farmasi, atau agrobisnis. Fokuskan konsentrari kita dan tetap rileks.
Beberapa saat kemudian, kita akan mendengar sebuah suara atau melihat sebuah
kata. Dan itulah suara hati kita.
Bila teman-teman
baru pertama kali melakukan hal ini, mungkin waktu yang diperlukan akan cukup
lama. Latihan akan membuat teman-teman semakin mudah, cepat, dan terbiasa
mendengarkannya.
Bila masih bingung,
atau cara tersebut terlalu sulit, lakukan saja sholat istikharoh. Dan berdoa
agar Allah memberi petunjuk mana yang paling tepat bagi. Yang kedua ini juga
sangat efisien, dan teman-teman semua pasti sudah mengetahuinya.
Setelah tahu apa
yang kita inginkan, terkadang akan muncul gengsi dalam diri bila kita mengambil
jurusan yang menurut kita tadi itu di mata orang lain tidak ngeh atau jurusan masa’ sih? Stop gengsi! Jadilah apa yang kita mau, dan
berusahalah.
Jangan dengarkan
bisikan negative yang akan menendang kita dari kepercayaan diri.
Pernahkah
teman-teman mendengar kalimat ini, “Sebuah kapal tentu tak kan bisa berlayar
bila semua awak menjadi nahkoda.” Karena ada yang harus mengibarkan layar,
mendayung kapal, mengamati jarak jauh, memasak untuk awak, hingga membersihkan
kapal agar kapal tetap bersih dan tidak menyebabkan penyakit. Bila kita menjadi
pendayung, dayunglah kapal dengan dayungan terbaik. Bila kita menjadi koki,
masaklah makanan terbaik, terenak dan tersehat. Dan bila kita menjadi nahkoda,
tentu pimpinlah awak dengan sikap dan
keputusan terbaik.
Ingin menjadi apa
kita dan apa pun yang akan kita dapatkan nanti, lakukan yang terbaik yang bisa
kita lakukan.
Teman-teman tahu,
mengapa Negara Belanda, Jepang, atau Korea bisa menjadi Negara maju? Rahasianya
adalah, setiap warga di sana melakukan yang terbaik dari pekerjaan mereka.
Setiap petani bertani sebaik mungkin. Setiap pedagang menjual dagangan terbaik
mereka dengan cara terbaik mereka. Apa pun profesi mereka, mereka melakukan apa
pun yang terbaik dari yang bisa mereka lakukan. Bukan yang terbaik dari semua
orang lakukan, karena setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan
sendiri-sendiri. Andaikan setiap individu dari kita menjadi pribadi seperti
itu, tentu Indonesia bisa menjadi sebuah bangsa yang maju. Bukannya malah
selalu dimajui melulu.
Menjadi apa kita
nanti bukanlah masalah yang harus kita takuti. Tetapi yang paling penting
adalah, menjadi seperti apakah sikap kita nanti dalam menghadapi sebuah
profesi. Sukses bukanlah apa yang telah kita capai. Tetapi sukses adalah
perasaan bahagia yang muncul dari dalam hati terhadap apa yang telah kita
capai.
Ingat, nasib itu
dinamis. Allah tidak akan mengubah nasib kita bila tidak dimulai dari diri kita
sendiri. Bangun, berusaha, berdoa, dan bertawakal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar