Senin, 23 April 2012

BINGUNG JURUSAN KULIAH?


MENCARI CITA-CITA

Teman-teman,
Mungkin ada beberapa dari kita, atau mungkin malah hamper semuanya, yang masih bingung akan jurusan apa yang harus dipilih. Apakah dokter? Guru? Polisi? Perawat? Ahli IT? Atau menjadi seorang wirausaha? Dan bila sudah tahu apa yang akan dituju, pertanyaan muncul lagi. “Apakah aku bisa mencapainya?”
Menjadi apa kita dan bagaimana akhirnya kita adalah pilihan kita sendiri. Sebagaimana Allah memberi kebebasan seluas-luasnya bagi hamba-Nya, untuk menjadi apa yang mereka mau. Karena Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu mengubah keadaan mereka sendiri. Manusia diberi kebebasan untuk memilih nasib mereka sendiri, dan kebebasan untuk meraih nasib itu ataukah tidak.
Lalu bagaimana kita tahu apa yang kita mau?
Berikut adalah tips dari seorang motivator. Dengarkan suara hati, karena dia adalah suara kecil kita yang akan mengatakan apa yang benar-benar kita inginkan. Saking sangat kecil sekali suaranya, kita setiap hari hampir tidak bisa mendengarnya. Cara untuk dapat mendengarkan suara hati adalah sebagai berikut: sentuh pusat dari tubuh kita, yaitu pusar. Pejamkan mata dan rilekskan badan. Setelah itu tanyakan apa yang ingin anda tanyakan. Misalnya, jurusan apa yang tepat bagiku. Biologi, farmasi, atau agrobisnis. Fokuskan konsentrari kita dan tetap rileks. Beberapa saat kemudian, kita akan mendengar sebuah suara atau melihat sebuah kata. Dan itulah suara hati kita.
Bila teman-teman baru pertama kali melakukan hal ini, mungkin waktu yang diperlukan akan cukup lama. Latihan akan membuat teman-teman semakin mudah, cepat, dan terbiasa mendengarkannya.
Bila masih bingung, atau cara tersebut terlalu sulit, lakukan saja sholat istikharoh. Dan berdoa agar Allah memberi petunjuk mana yang paling tepat bagi. Yang kedua ini juga sangat efisien, dan teman-teman semua pasti sudah mengetahuinya.
Setelah tahu apa yang kita inginkan, terkadang akan muncul gengsi dalam diri bila kita mengambil jurusan yang menurut kita tadi itu di mata orang lain tidak ngeh atau jurusan masa’ sih? Stop gengsi! Jadilah apa yang kita mau, dan berusahalah.
Jangan dengarkan bisikan negative yang akan menendang kita dari kepercayaan diri.
Pernahkah teman-teman mendengar kalimat ini, “Sebuah kapal tentu tak kan bisa berlayar bila semua awak menjadi nahkoda.” Karena ada yang harus mengibarkan layar, mendayung kapal, mengamati jarak jauh, memasak untuk awak, hingga membersihkan kapal agar kapal tetap bersih dan tidak menyebabkan penyakit. Bila kita menjadi pendayung, dayunglah kapal dengan dayungan terbaik. Bila kita menjadi koki, masaklah makanan terbaik, terenak dan tersehat. Dan bila kita menjadi nahkoda, tentu pimpinlah awak dengan sikap dan  keputusan terbaik.
Ingin menjadi apa kita dan apa pun yang akan kita dapatkan nanti, lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan.
Teman-teman tahu, mengapa Negara Belanda, Jepang, atau Korea bisa menjadi Negara maju? Rahasianya adalah, setiap warga di sana melakukan yang terbaik dari pekerjaan mereka. Setiap petani bertani sebaik mungkin. Setiap pedagang menjual dagangan terbaik mereka dengan cara terbaik mereka. Apa pun profesi mereka, mereka melakukan apa pun yang terbaik dari yang bisa mereka lakukan. Bukan yang terbaik dari semua orang lakukan, karena setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Andaikan setiap individu dari kita menjadi pribadi seperti itu, tentu Indonesia bisa menjadi sebuah bangsa yang maju. Bukannya malah selalu dimajui melulu.
Menjadi apa kita nanti bukanlah masalah yang harus kita takuti. Tetapi yang paling penting adalah, menjadi seperti apakah sikap kita nanti dalam menghadapi sebuah profesi. Sukses bukanlah apa yang telah kita capai. Tetapi sukses adalah perasaan bahagia yang muncul dari dalam hati terhadap apa yang telah kita capai.
Ingat, nasib itu dinamis. Allah tidak akan mengubah nasib kita bila tidak dimulai dari diri kita sendiri. Bangun, berusaha, berdoa, dan bertawakal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar