Dunia ini kusam
Apa kau setuju
denganku? Dunia ini kusam. Semua orang selalu meneriakkan kedamaian, persamaan
hak, kesejahteraan bersama, dan segala kebaikan lainnya. Tapi aku pastikan
bahwa semua itu tidak akan terwujud di dunia yang kusam ini. Tidak akan pernah.
Karena, dunia ini adalah kusam.
Apa kau tahu
mengapa dunia ini kusam?
Karena dunia
ini tempat manusia, iblis, dan makhluk Tuhan lainnya. Ini adalah tempat makhluk Tuhan, bukan tempat
Tuhan berada. Karena itulah, dunia ini tidak akan pernah sejahtera. Karena
makhluk Tuhan itu lemah, dan tidak akan bisa menjaga dunia yang raya ini.
Setiap orang
berteriak kebebasan. Semua orang berteriak kedamaian. Tetapi untuk siapa itu?
Apakah kebaikan untuk orang-orang yang tertindas? Ataukah untuk ketidaktahanan
seseorang yang ditindas?
Apabila kau
ditindas, disiksa, dan disakiti seperti mereka, pasti kau akan meneriakkan
kebebasan dan persamaan hak juga. Tapi, apa kau melakukannya? Karena sekarang
kau sedang duduk manis membaca Koran dan sesekali meminum teh hangat. Dalam
Koran itu tertulis bahwa di suatu daerah telah terjadi peperangan dan jatuh
banyak korban yang tak terselamatkan nyawanya. Lalu apa yang kau lakukan? Kau
hanya berkata,”Oh kasihan sekali orang-orang itu. Mengapa mereka harus
berperang? Dimana pemerintah saat ini?”, lalu kau akan membalik halaman
selanjutnya, dan kau melonjak kegirangan karena Real Madrid menang. Apa itu
kau?
Tidak perlu cemas, karena semua manusia akan
seperti itu. Karena itulah aku bilang dunia ini kusam. Segala perhatian manusia
itu kusam. Hanya bayangan di depan yang lainnya.
Apa kau tidak
mempercayaiku? Tidak perlu khawatir. Karena pasti ada yang akan menolak
argument ini dan berkata,”Omong kosong apa ini? Kau hanya mengatakan dengan
sudut pandangmu saja. Tidak semua orang seperti itu. Karena masih ada yang mau
turun ke lapangan, memberi bantuan bagi orang – orang yang terkena bencana,
berpanas-panasan membela hak saudara mereka yang ditindas di sana. Apa kau
buta? Apa kau tidak punya televisi?!”
Ya, itu benar.
Aku mengatakan ini dengan sudut pandangku sendiri, tapi aku punya televisi, dan
aku tidak buta. Aku juga tahu banyak orang berduyun-duyun memberi bantuan pada
korban bencana, dan aku juga tahu banyak pula mahasiswa yang berpanas-panasan
berdemo meneriakkan kedamaian bersama, persamaan hak, dan kesejahteraan
ekonomi. Tapi, apakah itu berhasil? Apakah itu berhasil mewujudkan
kesejahteraan? Tidak. Itu hanya akan mengurangi penderitaan mereka, tidak kesejahteraan
mereka, dan juga kesejahteraan padamu. Karena ini adalah dunia. Dan kau tidak
akan menemukan kebahagiaan di dunia.
Karena itu,
jangan pernah mencari kebahagiaan di dunia. Jika kau ingin kebahagiaan, carilah
ia di tempatnya berada. Yaitu tempat di mana Tuhan berada. Di sanalah
kebahagiaan. Hanya di sana.
Dan Tuhan
memberikan banyak pintu di dunia ini. Pintu menuju tempat kebahagiaan itu
berada. Dan apa kau tahu pintu apakah itu?
Pintu itu
adalah senyuman anak-anak kumuh di jalanan, karena kau memberinya recehan, adalah
tawa nenek-nenek lumpuh di panti jompo karena kau mengunjunginya dan memberinya
lelucon amatiran, adalah tangisan ibumu yang sudah tua karena kau sudi
memandikannya dan menyuapinya setiap hari, adalah kesakitan yang tak terelakkan
ketika kau dicerca, difitnah, diabaikan, dan disiksa, kemudian kau menangis
tersedak-sedak di malam hari, dan kau berkata,”Ya Allah, janganlah kau beri
penderitaan ini kepada anakku jika ia besar nanti. Biarlah aku menangis di
sini. Tapi kumohon, berikan aku senyuman suatu saat nanti ketika aku melihat
wajahMu Ya Allah.”
Itulah pintu -
pintu yang Tuhan letakkan di dunia. Pintu-pintu itu Ia letakkan di satu jalan
yang berwarna terang. Dan kau hanya bisa mencapai
pintu-pintu itu dengan satu jalan itu saja. Tidak ada jalan lain.
Jadi apakah
kau masih mencari kebahagiaan di dunia? Jika begitu, maka bersiap-siaplah
menuai kegagalan. Karena seperti kubilang, dunia itu kusam, dan dunia itu
bukanlah tempat kebahagiaan berada.
By: Nem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar