Kamis, 11 Oktober 2012

mengapa doaku TIDAK DIKABULKAN

MENGAPA DOAKU TIDAK DIKABULKAN


Seorang gadis menangis dan menyebut, “ Allah, ya Allah…”
Dengan penuh harap dan sangat harap ia panjatkan doa pada sang Rabbul ‘Alamin……
Hari berhari-hari, bulan dan telah berbulan-bulan ternyata……                                 ia gagal.
Ia tidak mendapat apa yang tersebut dalam doa itu.
“ Atau mungkin kisah yang lain”,
Yang juga tersebut bahwa doa mereka amat lama dan selalu gagal……………………..?

Ingatlah.


“ Tidak dikabulkannya sebuah doa, bukan karena Allah benci. Namun karena Allah menginginkan kita lebih mendekat kepada-Nya.”


 
Allah ingin agar kita merenung,  bangun, kerja, jatuh, berpikir ulang, bangun, berhasil, dan bersyukur……………….

Minggu, 02 September 2012

MENYEMBUHKAN JERAWAT ALA TRADISIONAL

Remaja Indonesia, kebanyakan pasti punya jerawat. Meskipun Cuma satu ato dua dalam sepekan, atau malah seratus hingga seribu dalam sehari… hehe,,

Hlangssung aja,, berikut adalah tips-tips untuk menyembuhkan jerawat, ala tradisional tentunya.

1. Kentang
Cara: potong kentang kecil-kecil dan tipis-tipis. Tempelkan potongan – potongan itu pada permukaan wajah yang berjerawat. Kemudian tunggu hingga warna kentang itu menjadi keabu-abuan dan kering. Setelah itu bersihkan dengan air bersih, dan lakukan setiap hari hingga jerawat sobat hilang.

2. Buah tomat
Cara: potong buah tomat, dan gosok-gosokkan bagian dalam buah tomat ke wajah yang ditumbuhi jerawat. Lakukan sesering mungkin.

3. Buah ketimun
Cara: potong buah ketimun, cuci sebentar, dan gosok-gosokkan bagian dalamnya ke wajah.

4. Dan sambiloto
Cara: ambil daun sambiloto secukupnya. Rebus dengan air sebanyak 3 gelas. Ambil airnya, kemudian diminum.

5. Buah lerak
Cara: rendamlah buah lerak ke dalam air yang matang, kemudian gunakan untuk mencuci wajah.

6. Belimbing wuluh
Cara: parutlah buah belimbing wuluh, dan beri sedikit gara. Aduk rata, kemudian oleskan ke wajah sobat yang ditumbuhi jerawat.

7. Daun teh
Cara: siapkan daun teh sebanyak sebungkus kecil. Kemudian masukkan daun teh tersebut ke panci dan beri air panas yang mendidih. Setelah itu, hadapkan wajah sobat ke panci tersebut. Lakukanlah secara teratur hingga jerawat sobat lenyap.

Minggu, 22 Juli 2012

MENGOBATI JENUH BELAJAR




Hampir semua pelajar pasti mengalami yang namanya jenuh dalam belajar. Bukan hanya pelajar sebenarnya, semua orang pasti mengalami jenuh pada apa yang dilakoninya pada satu saat. Agar jenuh ini dapat pergi, seenggaknya berkurang sih, Isnem beri sedikit tips yang mungkin bisa berguna.
1.       Lakukan pemanasan. Pemanasannya yang ringan – ringan aja, misalnya jalan-jalan sebentar, menghirup udara segar di luar rumah, lompat-lompat, atau yang paling ringan adalah menepuk-nepuk punggung dan memijatnya. Karena dengan melakukan pemanasan pada otot, maka tubuh akan menjadi lebih segar, dan belajar akan menjadi lebih nyaman.
2.       Belajarlah di tempat yang berbeda. Cari sudut pandang yang berbeda, tenang, nyaman, dan segar. Misalnya aja, biasanya kamu belajar di meja kamar, sekarang belajarlah di kebun, ruang tamu, atau teras belakang rumah.
3.       Lakukan cara belajar yang baru. Tapi untuk yang satu ini, kamu perlu menyesuaikan tipe belajar kamu. Karena tipe belajar tiap orang kan berbeda-beda, ada yang visual, audio, dan kinetic. Okey, Isnem akan beri sedikit contoh pada masing-masing tipe.
a.       Tipe visual. Kalo kamu tipe ini, dan biasanya kamu belajar hanya dengan membaca dan menghapal di depan meja, lakukan sedikit modifikasi dari kebiasaan kamu itu. Misalnya dengan membuat catatan-catatan kecil. Tempelkan catatan kecil itu di bagian rumah yang sering kamu lewati, seperti pintu kamar, meja makan, tembok di dekat tempat tidur, atau di kamar mandi sekalipun. Hahaha… ini pengalaman sebenarnya. Tapi, catatan itu bukan untuk tameng roh jahat ya….? Itu untuk kamu baca dan kamu hapal. Jadi, kamu bisa belajar kapan aja dan di mana aja. Jika sekiranya kamu udah hapal bener itu catatan dan udah selesai ujian, simpan dan ganti dengan materi yang baru sampai ujian berikutnya.
b.      Tipe audio. Kalo biasanya kamu belajar dengan cara melafalkannya keras-keras, lakukan cara yang berbeda, tetapi masih sesuai dengan tipe kamu. Kayak gini misalnya, buat sebuah rekaman yang menarik tentang materi yang ingin kamu pelajari. Kalau kamu pinter membuat irama, lagukan aja bacaan itu. Tapi kalau kamu tuli nada kayak aku, yaaa plesetin aja suara-suara kamu. Hnaaa… kalau udah buat itu rekaman, kamu tinggal mengulang-ulang mendengarkan dimanapun dan kapanpun kamu mau. Tapi bukan berarti sedang nggak mood, trus kamu nggak mau yaa…. Meskipun kamu bosan mendengarkannya, paksa diri kamu. Beneran ini.. mungkin jika kamu menuruti kapan mood kamu datang, jangan harap kamu bisa menguasai pelajaran itu. Nggak apa-apa, cukup terus dan terus dengarkan itu rekaman sampai kamu hapal. Hna, kalo kamu udah hapal, kamu harus tetep mengulang tapi nggak usah pake rekaman. Selamat mencoba….
c.       Tipe kinetic. Ehem ehem… haha,, Kalo tipe ini banyak banget otak-atiknya. Hihi... oke, kita beri sedikit contoh. Seperti ini, misalnya kamu belajar dengan menggerak-gerakkan tangan ato dengan menulis catatan, sekarang lakukan ini: belajarlah dengan tangan kamu.( oooy.. bukannya ini sama aja??) haha… tenang. Kalo kamu belum pernah melakukan ini, kamu patut mencoba, tapi kalau udah pernah, sorry kalau Isnem ketinggalan busway. Haha… okey, ini dia. Bila kamu ingin menghafal, hafalkan dengan tangan kamu. Jika kamu ingin membaca, baca dengan tangan kamu. Tulis apa aja yang ingin kamu hafalkan. Jika kamu belum hafal, jangan mengulangnya dengan membacanya, tapi dengan menuliskannya. Seperti ketika kamu menghafal dengan mengulang – ulang di kepala, sekarang hafalkan materi itu dengan menuliskannya berulang-ulang tanpa melihat naskah. jika satu dua lima kali belum hafal, lirik sedikit ke bacaan, tapi usahakan untuk menahan hasrat kamu untuk lupa, dan tuliskan apa yang kamu ingat. Nggak perlu sama kog, yang penting masih memiliki inti yang sama. Tapi jika kamu menghafal UU, yaa kamu harus sama persis. Hahaha…
4.       Perhatian, tips yang ketiga itu hanya untuk materi hafalan aja yaa. Hnaa kalo gitu gimana kalau hitungan? Hehe… kalau pelajaran dengan hitungan, mau nggak mau kamu harus berlatih. Kalo kamu nggak bisa, jangan bilang,”Kog aku nggak bisa-bisa sih sama ini soal!”. Oke, kalo kamu udah berusaha mati-matian, dan kamu nggak bisa,,,, tinggalkan. Eits, maksudku bukan ditinggalkan dan nggak belajar, tapi tinggalkan soal itu, lingkari, dan kamu tanyakan pada temen ato guru kamu yang pasti akan mengajari kamu. Kalo kamu udah paham, ulangi lagi itu soal.
Untuk menghafal rumus, kamu bisa gunakan tips 3. Karena kalo kamu nggak hafal rumusnya, kamu nggak akan bisa mengerjakan soal lain tanpa melihat buku kan?

Sebenernya inti dari tips Isnem di atas adalah MEMAKSA. Ya… memaksa. Kamu harus memaksa diri kamu untuk tidak jatuh pada kebosanan dan kejenuhan. Jika kamu jatuh, kamu sendiri yang harus menarik diri dari kubangan. Kamu harus memaksa diri untuk bangun, atau memaksa diri meminta bantuan pada orang lain. Tapi, bantuan orang lain hanyalah setengah dari perjalanan kamu, dan setengahnya lagi adalah paksaan dari tangan kamu sendiri. Karena itu, jangan menyerah. Jangan pernah menyerah dan menganggap bahwa itu adalah batas kamu. Karena jika memang itu adalah batas kamu, kamu pasti sudah mati. Tapi jika kamu hanya stress, sakit, dan lumpuh, itu bukan batas kamu. Itu adalah waktu istirahat yang diberikan Allah untuk kamu.

Kamis, 12 Juli 2012

melihat kebahagiaan


Dunia ini kusam

Apa kau setuju denganku? Dunia ini kusam. Semua orang selalu meneriakkan kedamaian, persamaan hak, kesejahteraan bersama, dan segala kebaikan lainnya. Tapi aku pastikan bahwa semua itu tidak akan terwujud di dunia yang kusam ini. Tidak akan pernah. Karena, dunia ini adalah kusam.
Apa kau tahu mengapa dunia ini kusam?
Karena dunia ini tempat manusia, iblis, dan makhluk Tuhan lainnya.  Ini adalah tempat makhluk Tuhan, bukan tempat Tuhan berada. Karena itulah, dunia ini tidak akan pernah sejahtera. Karena makhluk Tuhan itu lemah, dan tidak akan bisa menjaga dunia yang raya ini.
Setiap orang berteriak kebebasan. Semua orang berteriak kedamaian. Tetapi untuk siapa itu? Apakah kebaikan untuk orang-orang yang tertindas? Ataukah untuk ketidaktahanan seseorang yang ditindas?
Apabila kau ditindas, disiksa, dan disakiti seperti mereka, pasti kau akan meneriakkan kebebasan dan persamaan hak juga. Tapi, apa kau melakukannya? Karena sekarang kau sedang duduk manis membaca Koran dan sesekali meminum teh hangat. Dalam Koran itu tertulis bahwa di suatu daerah telah terjadi peperangan dan jatuh banyak korban yang tak terselamatkan nyawanya. Lalu apa yang kau lakukan? Kau hanya berkata,”Oh kasihan sekali orang-orang itu. Mengapa mereka harus berperang? Dimana pemerintah saat ini?”, lalu kau akan membalik halaman selanjutnya, dan kau melonjak kegirangan karena Real Madrid menang. Apa itu kau?
 Tidak perlu cemas, karena semua manusia akan seperti itu. Karena itulah aku bilang dunia ini kusam. Segala perhatian manusia itu kusam. Hanya bayangan di depan yang lainnya.
Apa kau tidak mempercayaiku? Tidak perlu khawatir. Karena pasti ada yang akan menolak argument ini dan berkata,”Omong kosong apa ini? Kau hanya mengatakan dengan sudut pandangmu saja. Tidak semua orang seperti itu. Karena masih ada yang mau turun ke lapangan, memberi bantuan bagi orang – orang yang terkena bencana, berpanas-panasan membela hak saudara mereka yang ditindas di sana. Apa kau buta? Apa kau tidak punya televisi?!”
Ya, itu benar. Aku mengatakan ini dengan sudut pandangku sendiri, tapi aku punya televisi, dan aku tidak buta. Aku juga tahu banyak orang berduyun-duyun memberi bantuan pada korban bencana, dan aku juga tahu banyak pula mahasiswa yang berpanas-panasan berdemo meneriakkan kedamaian bersama, persamaan hak, dan kesejahteraan ekonomi. Tapi, apakah itu berhasil? Apakah itu berhasil mewujudkan kesejahteraan? Tidak. Itu hanya akan mengurangi penderitaan mereka, tidak kesejahteraan mereka, dan juga kesejahteraan padamu. Karena ini adalah dunia. Dan kau tidak akan menemukan kebahagiaan di dunia.
Karena itu, jangan pernah mencari kebahagiaan di dunia. Jika kau ingin kebahagiaan, carilah ia di tempatnya berada. Yaitu tempat di mana Tuhan berada. Di sanalah kebahagiaan. Hanya di sana.
Dan Tuhan memberikan banyak pintu di dunia ini. Pintu menuju tempat kebahagiaan itu berada. Dan apa kau tahu pintu apakah itu?
Pintu itu adalah senyuman anak-anak kumuh di jalanan, karena kau memberinya recehan, adalah tawa nenek-nenek lumpuh di panti jompo karena kau mengunjunginya dan memberinya lelucon amatiran, adalah tangisan ibumu yang sudah tua karena kau sudi memandikannya dan menyuapinya setiap hari, adalah kesakitan yang tak terelakkan ketika kau dicerca, difitnah, diabaikan, dan disiksa, kemudian kau menangis tersedak-sedak di malam hari, dan kau berkata,”Ya Allah, janganlah kau beri penderitaan ini kepada anakku jika ia besar nanti. Biarlah aku menangis di sini. Tapi kumohon, berikan aku senyuman suatu saat nanti ketika aku melihat wajahMu Ya Allah.”
Itulah pintu - pintu yang Tuhan letakkan di dunia. Pintu-pintu itu Ia letakkan di satu jalan yang berwarna terang. Dan kau hanya bisa mencapai pintu-pintu itu dengan satu jalan itu saja. Tidak ada jalan lain.
Jadi apakah kau masih mencari kebahagiaan di dunia? Jika begitu, maka bersiap-siaplah menuai kegagalan. Karena seperti kubilang, dunia itu kusam, dan dunia itu bukanlah tempat kebahagiaan berada.

By: Nem

Senin, 23 April 2012

BINGUNG JURUSAN KULIAH?


MENCARI CITA-CITA

Teman-teman,
Mungkin ada beberapa dari kita, atau mungkin malah hamper semuanya, yang masih bingung akan jurusan apa yang harus dipilih. Apakah dokter? Guru? Polisi? Perawat? Ahli IT? Atau menjadi seorang wirausaha? Dan bila sudah tahu apa yang akan dituju, pertanyaan muncul lagi. “Apakah aku bisa mencapainya?”
Menjadi apa kita dan bagaimana akhirnya kita adalah pilihan kita sendiri. Sebagaimana Allah memberi kebebasan seluas-luasnya bagi hamba-Nya, untuk menjadi apa yang mereka mau. Karena Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu mengubah keadaan mereka sendiri. Manusia diberi kebebasan untuk memilih nasib mereka sendiri, dan kebebasan untuk meraih nasib itu ataukah tidak.
Lalu bagaimana kita tahu apa yang kita mau?
Berikut adalah tips dari seorang motivator. Dengarkan suara hati, karena dia adalah suara kecil kita yang akan mengatakan apa yang benar-benar kita inginkan. Saking sangat kecil sekali suaranya, kita setiap hari hampir tidak bisa mendengarnya. Cara untuk dapat mendengarkan suara hati adalah sebagai berikut: sentuh pusat dari tubuh kita, yaitu pusar. Pejamkan mata dan rilekskan badan. Setelah itu tanyakan apa yang ingin anda tanyakan. Misalnya, jurusan apa yang tepat bagiku. Biologi, farmasi, atau agrobisnis. Fokuskan konsentrari kita dan tetap rileks. Beberapa saat kemudian, kita akan mendengar sebuah suara atau melihat sebuah kata. Dan itulah suara hati kita.
Bila teman-teman baru pertama kali melakukan hal ini, mungkin waktu yang diperlukan akan cukup lama. Latihan akan membuat teman-teman semakin mudah, cepat, dan terbiasa mendengarkannya.
Bila masih bingung, atau cara tersebut terlalu sulit, lakukan saja sholat istikharoh. Dan berdoa agar Allah memberi petunjuk mana yang paling tepat bagi. Yang kedua ini juga sangat efisien, dan teman-teman semua pasti sudah mengetahuinya.
Setelah tahu apa yang kita inginkan, terkadang akan muncul gengsi dalam diri bila kita mengambil jurusan yang menurut kita tadi itu di mata orang lain tidak ngeh atau jurusan masa’ sih? Stop gengsi! Jadilah apa yang kita mau, dan berusahalah.
Jangan dengarkan bisikan negative yang akan menendang kita dari kepercayaan diri.
Pernahkah teman-teman mendengar kalimat ini, “Sebuah kapal tentu tak kan bisa berlayar bila semua awak menjadi nahkoda.” Karena ada yang harus mengibarkan layar, mendayung kapal, mengamati jarak jauh, memasak untuk awak, hingga membersihkan kapal agar kapal tetap bersih dan tidak menyebabkan penyakit. Bila kita menjadi pendayung, dayunglah kapal dengan dayungan terbaik. Bila kita menjadi koki, masaklah makanan terbaik, terenak dan tersehat. Dan bila kita menjadi nahkoda, tentu pimpinlah awak dengan sikap dan  keputusan terbaik.
Ingin menjadi apa kita dan apa pun yang akan kita dapatkan nanti, lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan.
Teman-teman tahu, mengapa Negara Belanda, Jepang, atau Korea bisa menjadi Negara maju? Rahasianya adalah, setiap warga di sana melakukan yang terbaik dari pekerjaan mereka. Setiap petani bertani sebaik mungkin. Setiap pedagang menjual dagangan terbaik mereka dengan cara terbaik mereka. Apa pun profesi mereka, mereka melakukan apa pun yang terbaik dari yang bisa mereka lakukan. Bukan yang terbaik dari semua orang lakukan, karena setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Andaikan setiap individu dari kita menjadi pribadi seperti itu, tentu Indonesia bisa menjadi sebuah bangsa yang maju. Bukannya malah selalu dimajui melulu.
Menjadi apa kita nanti bukanlah masalah yang harus kita takuti. Tetapi yang paling penting adalah, menjadi seperti apakah sikap kita nanti dalam menghadapi sebuah profesi. Sukses bukanlah apa yang telah kita capai. Tetapi sukses adalah perasaan bahagia yang muncul dari dalam hati terhadap apa yang telah kita capai.
Ingat, nasib itu dinamis. Allah tidak akan mengubah nasib kita bila tidak dimulai dari diri kita sendiri. Bangun, berusaha, berdoa, dan bertawakal.

Jumat, 06 April 2012

Muslimah

Cegah Cemas, Jaga Semangat



Ummi Limeh akhir-akhir ini merasa lemas, kurang bergairah dalam melakukan pekerjaannya, untung saja Ummi Limeh masih bisa jaga emosinya nggak uring-uringan. Kalau sudah lemas gitu, Ummi Limeh biasanya duduk-duduk santai di teras depan rumahnya sambil menikmati kebun bunga mini di halamannya.

“Masya Alloh!” seru Ummi sembari mengurut dadanya. Terang aja kaget, Bu Esti tiba-tiba nyodorin map merahnya. Biasa Bu RT-kan bawaannya map, kalo nggak map sumbangan kebersihan, yah map donatur PKK. Hehehe… sama-sama map iuran, cuma beda warna aja.

“Ihh.. Bu RT bikin kaget aja. Mending bikinin kue keq,” ujar Ummi Limeh, meski masih deg degan karena kaget, masih aja bisa becanda. Bu RT ikut-ikutan kaget, baru datang diomelin.

“Oh iyah, itu bukan omelan lo Bu RT,” tutur Ummi Limeh serasa tahu isi benak Bu RT. Bu RT tambah kaget, koq tahu-tahunya Ummi Limeh kalo ia lagi mikir kaya itu.

“Itu tadi ekspresi akibat rasa kaget Bu RT. Ada apa yah, tumben-tumbenan mampir ke sini, pake nenteng-nenteng map segala.”

“Biasa… kalo sudah bawa-bawa map, apalagi kalo bukan sumbangan,” jawab Bu RT, tahu aja suara hati warganya. Hehehe….

“La, Ummi Limeh sendiri jam-jam segini koq melamun, ada apa toh?”

“Nggak tau nih Bu RT, kerja jadi lemes, kaga ade semangatnye. Kenape ye?”

“Nggak tauuu…” jawab Bu RT spontan.

“Eh, maksud saya, yang ngerasain kan Ummi Limeh, yah saya nggak tau penyebabnya apa, mungkin Ummi Limeh lelah, beristirahatlah.”

“Iya kali yah. Kecapean kali.”

“Kalo kerja itu rileks aja, lindungi kesehatan dan penampilan dengan istirahat yang cukup di rumah, biar tetep fresh.”

Ummi Limeh jadi mikir, apa selama ini kerjanya menjadi beban yah? Ah perasaan nggak, pikirnya. Istirahat? Mmmm… udah cukup koq. Lantas apa yah penyebabnya?

“Pertama-tama nih, bersihkan tempat kerja dari hal-hal yang mengganggu kecuali sesuatu yang harus segera dikerjakan,” jelas Bu RT menerapkan ilmu yang didapatnya. Ummi Limeh serius mendengarkan.

“Lakukan pekerjaan sesuai dengan kepentingannya. Jadi yang diutamakan yang lebih penting dulu, setelah itu baru deh yang ringan-ringan. Kalo Ummi Limeh lagi ada persoalan, segera selesaikan atau bersegeralah ambil keputusan.”

“Terus… terus Bu RT…” ujar Ummi Limeh antusias.

“Yah… peliharalah semangat dalam melakukan pekerjaan.”

“Terus…. terus….”

“Terus… aye mo pulang dulu. Makasih infaqnya. Assalamu’alaikum!” seru Bu RT pamit. Ummi Limeh pasrah, padahal lagi semangat-semangatnya mendengarkan petuah Bu RT, eh… ditinggal pergi. Yah, mungkin Bu RT masih harus keliling kampung dulu nagih iuran, pikir Ummi Limeh. Wah… Subhanalloh energiku dah pulih nih. Kerja lagi ahhh…. (Ziah, Samarinda 300503)


sumber : Kafemuslilmah.com